Download lagu Mp3
Ekonomi Indonesia diyakini bisa bangkit, ini sebabnya
Ekonomi Indonesia diyakini akan segera pulih dari resesi yang terjadi di kuartal III-2020 akibat pandemi Covid-19. Pada kuartal IV-2020 ekonomi Indonesia diyakini bisa tumbuh positif dan akan menyumbang pertumbuhan ekonomi minimal 5%.
Peneliti Senior Bidang Ekonomi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero mengatakan, ekonomi Indonesia diprediksi bisa tumbuh positif di kuartal IV-2020 dan akan memberikan proyeksi yang lebih optimistis pada 2021.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca resesi merupakan sesuatu yang wajar. Sebab, pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan posisi pertumbuhan tahun sebelumnya.
"Karena tahun 2020 pertumbuhan ekonomi sempat turun dalam, maka tahun 2021 akan menjadi lebih mudah untuk bertumbuh lebih tinggi. Ini juga akan dialami oleh semua negara yang bisa bangkit kembali setelah terkena resesi pada tahun ini," kata Poltak dalam keterangannya Sabtu (14/11).
Baca Juga : Kemenkeu sebut tren pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik
Menurut Poltak, pertumbuhan ekonomi Indonesia terendah memang terjadi pada kuartal II-2020 saat pandemi Covid-19 dimulai dan terjadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta dan berbagai kota besar lainnya.
Bahkan, memasuki kuartal III-2020 pertumbuhan ekonomi masih terlihat negatif, namun sudah mulai membaik karena masyarakat sudah bisa menyesuaikan diri. Selanjutnya, pada kuartal IV-2020, sejauh ini kelihatannya sudah lebih membaik dibandingkan kuartal III-2020.
Untuk proyeksi 2021, lanjut dia, akan tergantung pada pemulihan aktivitas umum masyarakat yang sempat terhambat oleh pandemi.
Dia melihat, belanja pemerintah masih akan menjadi pendorong utama di kuartal I-2021 lewat berbagai stimulus sebelum konsumsi swasta mengambil alih sebagai motor pertumbuhan ekonomi di kuartal II dan kuartal III-2021.
"Akan jauh lebih baik lagi bila vaksinasi Covid-19 sudah dapat terlaksana sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal seperti sebelum pandemi," ujar Poltak.
Dia mengungkapkan, ekonomi Indonesia di kuartal III masih terkontraksi sebesar - 3,49%. Namun, masih lebih baik ketimbang puncak tekanan ekonomi yang terjadi di kuartal II-2020 sebesar - 5,34%. Kondisi tersebut merupakan sinyal positif bahwa telah terjadi perbaikan atau pemulihan ekonomi.
"Ke depan kami melihat pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat dengan tahapan perbaikan yang akan ditentukan dengan pengendalian pandemi. Saat ini, sektor rumah tangga dan dunia usaha terlihat masih sangat berhati-hati dalam beraktivitas ekonomi," kata dia.
Baca Juga : Jokowi bicara ketahanan kesehatan sampai integritas ekonomi di KTT Asean
Namun, dengan masih meningkatnya laju pandemi Covid-19, secara umum rilis data pertumbuhan ekonomi terlihat ada perbaikan. Hal itu ditunjukkan dengan kinerja positif dari neraca perdagangan yang terus mencatat surplus selama lima bulan terakhir dan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terakselerasi.
Selain itu, lanjut dia, pasar juga menyambut baik pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja. Pihaknya juga melihat masih ada sektor-sektor yang tumbuh positif dengan tren yang meningkat, misalnya, sektor jasa kesehatan dan industri farmasi. Lalu sektor pertanian khususnya tanaman hortikultura dan perkebunan serta UMKM.
"Dampak utama UU Cipta Kerja sebenarnya ada pada FDI (foreign direct investment), DDI (domestic direct investment), dan aktivitas UMKM. Sayangnya, segmen UMKM sangat jarang disorot, padahal segmen ini yang paling dapat manfaat dari UU Cipta Kerja. UMKM juga yang menjadi penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia," pungkas dia.
Sumber : nasional.Kontan.co.id
Ari Setya Ardhi | Presiden Penyair Jambi
Teman-teman, kalia suka membaca puisi?
jika ya, kalian pasti tahu siapa Presiden Penyair Jambi.
Oh, memangnya Jambi punya presiden penyair?
Siapakah namanya?
Ya, Namanya Ari Setya Ardhi. Dari tangannya, lahir ratusan puisi, puluhan cerpen, dan tulisan lainnya. Sebagian tulisan-tulisan itu telah dibukukannya. Sebagai tulisannya yang lain dimuat di berbagai media daerah dan nasional. Ari Setya Ardhi memang sangat produktif dalam menulis, terutama puisi atau syair. Ia sering mengadakan acara-acara kesustraan. Ia juga rajin menghadiri even-even sastra yang digelar di berbagai daerah. Tak heran jika kemudian mendapat julukan Presiden Penyair Jambi dari teman-temannya sesama penyair, gelar yang terus melekat ke mana pun ia pergi.
Ari Setya Ardhi lair di Jakarta, 31 Mei 1967. Ia terlahir dari keluarga cukup berpendidikan. Ayahnya bernama Bapak Oentoeng Setyawaka, anak dari Menteri Pendidikan di zaman Orde Lama, Bapak Ki Sarino Mangunsarkoro. Ibunya bernama Bu Anni Abundjani. Bu Anni adalah putri dari Pahlawan Nasional asal Jambi, Bapak Kolonel Abundjani.
Orangnya ganteng meskipun kurang memperhatikan masalah penampilan. Rambutnya dibiarkan gondrong sebahu, tidak berkumis, dan selalu terseyum. Orangnya mudah akrab dang sangat hormat pada orang lain. Ia tidak suka bertengkar. Sikapnya hangat dan penuh persahabatan. Usianya baru tiga puluh sembilan tahun ketika Tuhan memanggilnya. Masih cukup muda. Mungkin sebaya dengan ayah atau ibu kita. Kita panggil saja : Om Ari.
Om Ari merupakan satu-satunya anak laki-laki dari keluarga itu. Keduanya saudaranya perempuan. Tak heran jika ia begitu disayang oleh seluruh keluargannya. Sebaliknya, Om Ari juga sangat menyayangi orang tua dan kedua saudarannya. Seharunsya memang begitu,kan? Kita mesti saya pada keluarga kita.
Pada masa kecil Om Ari dijalaninya di berbagai kota. Dikarenakan orang tunaya yang memiliki tugas dan pekerjaan yang menentutnya demikian. Oleh karena itu, Om Ari juga harus berpindah-pindah sekolah. Om Ari menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Kanisius Ungaran Semarang. Kemudian melanjutkan sekolah menegah pertama di SMPN 73 Jakarta, tamat dari sekolah melanjutkan di tingkat atas di Taman Madya Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta. Om Ari pernah kuliah Universita Islam Yogyakarta Fakultas Ekonomi dan Akademi Seni Drama dan Film. Namun sayang Om Ari tidak Sampai tamat. Om Ari Selalu gelisah mencari identitas diri. Om ari pernah juga berada di Darwin Australia, untuk beberapa saat. Barulah pada tahun 1989 Om Ari hijrah ke Jambi dan meneruskan kuliahnya di Universitas Batanghari ( UNBARI).
Kritik Sastra
Kritik sastra adalah bagian dari ilmu sastra. Istilah lain yang sering digunakan para pengkaji sastra untuk hal yang sama ialah telah sastra, kajian sastra, analisis sastra, dan penelitian sastra. Istilah-istilah tersebut digunakan untuk menghindari kata kritik yang terkesan negatif, terkesan menghakimi. Tampaknya masyarakat kita masih belum terbuka hati dengan kata kritik. Kata kritik dianggap kata yang bermakna negatif karena menilai sesuatu dari sisi kekurangan dan kelemahannya, menghakimi seseorang atas kekurangannya sehingga orang yang dihakimi tidak dapat berkembang. Kata kritik dianggap sebagai suatu yang destruktif, bermakna tajam, dan menjatuhkan seseorang. Padahal sebenarnya pengertian kritik sastra tidaklah demikian. Seseorang yang terbuka hatinya untuk dikritik dia akan merasa bahwa dengan dikritik dia akan memperoleh masukan tentang kekurangan atau kelemahannya, bahkan juga keunggulannya. Dengan demikian ia akan berusaha memperbaiki kekurangan dan kelemahannya sehingga karyanya akan menjadi lebih baik dan ia akan menjadi orang yang sukses dalam bidangnya. Demikian halnya dengan pengertian kritik, khususnya dalam kritik sastra.
Menurut H.B. Yasin, kata kritik dalam kritik sastra bermakna pertimbangan baik buruknya suatu karya sastra, pertimbangan kelemahan dan keunggulan karya sastra. Melalui kritik sastra, penulis akan mengembangkan dirinya menjadi penulis yang menyadari kelemahan dan sekaligus keunggulan dirinya dalam menghasilkan karya sastra. Demikian juga Andre Hardjana (1981) mendefinisikan kritik sastra sebagaihasil usaha pembaca dalam mencari dan menentukan nilai hakiki karya sastra lewat pemahaman dan penafsiran secara sistemik yang dinyatakan dalam bentuk tertulis. Kata ‘pembaca’ di sini ditekankan karena kritik sastra bukanlah hasil kerja yang luar biasa dari penulisnya yang dapat disetarakan dengan penulis karya sastra itu sendiri. Setiap pembaca dapat saja membuat kritik terhadap karya sastra yang dibacanya tetapi belum tentu ia dapat masuk ke dalam nilai-nilai hakiki karya sastra tersebut kalau dia tidak mendalami dan menilai pengalaman kemanusiaan yang terdapat di dalamnya.
Dengan pengertian seperti itu, lambat laun kata kritik dalam pengertian kritik sastra digunakan secara meluas. Apalagi dengan terbitnya buku Analisis yang dilaksanakan oleh H.B. Yasin, serta buku Kritik dan Esei Kesusastraan Indonesia,buku yang memuat kritik dan ulasan cerpen dan novel-novel Indonesia yang banyak digunakan kalangan akademisi, menyebabkan istilah kritik sastra digunakan secara meluas sebagai bagian dari ilmu sastra.
Semi (1984), mengemukakan bahwa istilah kritik sastra telah mengalami usia yang cukup panjang. Dalam bahasa Yunani, istilah ini telah dikenal pada tahun 500 sM, yaitu krineinyang berarti menghakimi, membanding, dan menimbang. Kata ini menjadi dasar kata kreterion, yang berarti dasar, pertimbangan, penghakiman. Orang yang melaksanakan pertimbangan, penghakiman, disebut kritesyang berarti hakim. Dari kata kritesinilah istilah kritik digunakan sampai sekarang. Orang yang melakukan kritik terhadap karya sastra disebut kritikus sastra.
Kegiatan kritik sastra pertama kali dilakukan oleh bangsa Yunani yang bernama Xenophanes dan Heraclitus. Mereka mengecam pujangga Yunani yang bernama Homerus yang gemar menceritakan kisah dewa-dewi. Para pujangga Yunani menganggap karya-karya Homerus tentang kisah dewa-dewi tidak baik dan bohong. Peristiwa kritik sastra ini diikuti oleh kritikus-kritikus berikutnya di Yunani seperti Aristophanes( 450-385 sM), Plato (427-347 sM), dan Aristoteles murid Plato (384-322 sM).
Bukutentang kritik sastra yang dianggap cukup lengkap dan merupakan sumber pengertian kritik sastra modern ialah karya Julius Caesar Scaliger (1484-1585) yang berjudul Criticus.Di dalamnya memuat tentang perbandingan antara pujangga-pujangga Yunani dan Latin dengan titik berat kepada pertimbangan, penyejajaran, dan penghakiman terhadap Homerus. Kemudian muncul pula istilah criticismyang digunakan penyair Jhon Dryden (Inggris, 1677). Semenjak itu istilah criticismlebih banyak digu-nakan dari pada istilahcritickarena dianggap memiliki pengertian yang lebih fleksibel.
Di Indonesia istilah kritik sastra secara akademis baru dikenal pada sekitar awalabad kedua puluh setelah para sastrawan memperoleh pendidikan sastra di negara barat. Tetapi bukan berarti belum pernah terjadi kritikan terhadap karya pujangga pada masa sebelumnya. Dibakarnya syair-syair Nuruddin Ar-Raniri yang memuat ajaran mistik yang bertentangan dengan ajaran agama Islam, dilarangnya beredar buku sastra suluk Jawa, Kitab Darmaganduldan Suluk Gatoloco, juga karena tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, serta dilarangnya beredar buku-buku sastra oleh pemerintah karena dianggap bertentangan dengan kepentingan umum dan negara, membuktikan bahwa kegiatan kritik sastra telah pernah ada sebelumnya. Tentunya kegiatan kritik sastra seperti itu tidak dapat digolongkan ke dalam kritikan sastra dalam arti yang sesungguhnya karena tidak berbentuk tulisan dan tidak menggunakan sistematika kritik sastra.
Adanya kriteria yang digunakan dalam kritik sastra dimaksudkan agar hasil dari kritikan tersebut merupakan penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan dan bukan hanya bersifat pendapat pribadi. Dari penilaian yang bersistem dan berkriteria diharapkan mutu karya sastra yang dikritik secara keseluruhan menjadi lebih baik, dan bagi penulisnya merupakan suatu masukan untuk memperbaiki penulisannya dan merasa ditantang untuk menghasilkan karyanya lebih baik lagi.
Sekarang, dalam dunia kesusastraan sudah mulai muncul budaya penulis untuk dikritik hasilkaryanya. Di kota-kota besar para sastrawan telah mulai melakukan bedah buku untuk melihat kelemahan dan keunggulan karyanya. Dengan mengundang para kritisi sastra, bersama dengan penerbitnya, mereka menggelar acara bedah buku atau telaah buku yang ditulisnya. Dengan demikian, forum ini di samping berfungsi sebagai arena telaah bukunya juga berfungsi sekaligus sebagai promosi bukunya yang baru terbit. Dari sisi ini terlihat bahwa budaya dikritik sudah mulai berterima di kalangan masyarakat sastra.
Untuk membuat suatu kritik yang baik, tentunya diperlukan kemampuan mengapresiasi sastra, pengalaman yang banyak dalam menelaah, menganalisis, mengulas karya sastra, penguasaan dan pengalaman yang cukup dalam kehidupan yang bersifat nonliterer, serta tentunya penguasaan tentang teori sastra. Dengan demikian kritikan yang diberikan terhadap suatu karya sastra menjadi kritikan yang bermakna bagi pengembangan karya sastra itu sendiri.
Contoh:Salah satu contoh kritik sastra dapat Anda baca pada kutipan kritik HB.Yasin dalam bukunya analisis terhadap cerita pendek Rijono Pratiknjo yang berjudul Kepanjangannya berikut ini.
Rijono telah berhasil menambat hati pembaca dan menimbulkan rasa ngeri sampai akhir cerita. Daya penambat inilah kekuatan Rijono Kita pun percaya bahwa banyak kerahasiaan di balik kehidupan kita yang lahir ke dunia ini.Tapi setelah dikatakannya bahwa apa yang diceritakannya hanyalah mimpi, kita pun merasa kecewa dan tertipu. Inilah yang saya anggap sebagai kekurangan dalam cerita ini. Kita tidak keberatan terhadap irealisme, tetapi irealisme yang tulen.
HB. Yasin, Analisis Sorotan atas Cerita Pendek
Di dalam kritik HB. Yasin terhadap cerita pendek Rijono Pratiknjo, terlihat kata-kata pertimbanganyang digunakan HB. Yasin secara bergantian untuk menyatakan keunggulan dan kelemahan penulis dalam menulis cerpennya. Untuk menyatakan keunggulan penulis dia menggunakan ungkapan ‘Rijono berhasil menambat hati pembaca’, ‘Daya penambat inilah kekuatan Rijiono’. Untuk menyatakan kelemahan penulis ia pun mengemukakan, ‘ Kita merasa kecewa dan tertipu’, ‘ Inilah yang saya anggap sebagai kekurangan dalam cerita ini’. Kita tidak keberatan dengan irealisme, tetapi irealisme yang tulen. Gaya HB Yasin dalam mengemukakan kritik terhadap cerpen Rijono prakteknya antara memuji dan menyatakan kelemahan dikemukakan dengan halus dan bergantian sehingga penulis merasa bahwa ia tidak dikritik melainkan diberikan masukan dengan cara halus sehinggatidak timbul kesan bahwa kritikan menghakimi atau mencela hasil karyanya, bahkan ia merasa bahwa hasil tulisannya mendapat tanggapan yang baik oleh kritikus sastra sebagai bahan untuk perbaikan selanjutnya.
Sumber : http://repository.ut.ac.id/
Apa Itu Evermos?
Apa sih EVERMOS itu?
Evermos adalah aplikasi yang menyediakan berbagai produk kebutuhan umat manusia. Dengan menjadi Reseller Evermos,
Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan tanpa
ada modal yang harus dikeluarkan. Anda bisa langsung
mulai berjualan dan mendapatkan komisi yang besar.
Benefit yang PASTI
Anda dapatkan setelah bergabung menjadi Reseller EVERMOS :
Jadi Reseller Resmi
Anda bisa langsung menjual ribuan produk dari ratusan brand ternama di Indonesia ada dalam satu aplikasi
Modal Terjangkau
Benefit besar yang akan didapatkan tentunya berbanding terbalik dengan modal yang dikeluarkan.
Katalog Online
Dapatkan akses cepat dan mudah ke ribuan produk yang sudah terintegrasi di sistem. Barang akan selalu update setiap saat.
Kelas Online
Anda akan dibimbing oleh tim Sales, Community, dan Trainer yang sudah mahir dan berpengalaman di dunia bisnis online melalui kelas/seminar online.
Tinggal Promosi
Semua media promosi hingga strategi penjualan akan dilakukan oleh tim Evermos. Anda tinggal melakukan promosi dan dapatkan komisi.
Tentang Kami HNI
TENTANG KAMI
PT Herba Penawar Alwahida Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai HPAI, merupakan salah satu perusahaan Bisnis Halal Network di Indonesia yang fokus pada penyediaan produk-produk barang konsumsi (consumer goods) yang halal dan berkualitas. HPAI, sesuai dengan akta pendirian perusahaan, secara resmi didirikan pada tanggal 19 Maret 2012.
HPAI merupakan hasil dari perjuangan panjang dengan tujuan untuk menjayakan produk-produk halal berkualitas yang berazaskan Thibbunnabawi; membumikan, memajukan, dan mengaktualisasikan ekonomi Islam di Indonesia melalui enterpreneurship, dan juga turut serta dalam memberdayakan dan mengangkat UMKM nasional.
VISI
Menjadi Pemimpin Industri Halal Kelas Dunia (dari Indonesia)
MISI
- Menjadi perusahaan jaringan pemasaran papan atas kebanggaan Ummat.
- Menjadi wadah perjuangan penyediaan Produk Halal bagi ummat Islam.
- Menghasilkan pengusaha-pengusaha muslim yang dapat dibanggakan, baik sebagai pemasar, pembangun jaringan maupun produsen.
ALAMAT KAMI
Head Office
Jl. Kelapa Sawit Raya Blok H-11 Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur DKI Jakarta, Indonesia 13450
Leaders Office
Komplek Sentra Kota Jatibening Blok F1-F5 RT001/RW003, Jatibening Baru, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat 17412
AKUN BANK
Account Number : 711-001-1002
Account Holder : PT HPAI Indonesia
Tentang PayTren
Pada Oktober 2017, Paytren sempat dibekukan oleh Bank Indonesia (BI) karena harus memperoleh izin terlebih dahulu untuk terjun ke dalam dunia bisnis uang elektronik. Saat itu, BI menyatakan bahwa mereka ingin memastikan bahwa badan yang mengumpulkan dana dari masyarakat sejalan dengan peraturan BI.
Pendiri
Ustad Yusuf Mansur
METODE OBSERVASI (PENGAMATAN)
A. Pengertian
dan Ciri-ciri
Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan
mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Dalam hubungan itu
Yehoda dan kawan-kawan menjelaskan, pengamatan akan menjadi alat pengumpulan
data yang baik apabila:
1) Mengabdi kepada
tujuan penelitian
2) Direncanakan
secara sistematik
3) Dicatat dan
dihubungkan dengan proposi-proposi yang umum
4) Dapat dicek dan
dikontrol validitas, relibilitas dan ketelitiannya
Di lain pihak Good akta mengemukakan ciri-ciri pengamatan dalam penelitian
sebagai berikut:
1) Mempunyai arah
yang khusus
2) Sistematik
3) Bersifat
kuantitatif
4) Diikuti
pencatatan segera ( pada waktu observasi
berlangsung )
5) Menuntut
keahlian
6) Hasilnya dapat
dicek dan dibuktikan
B. Petunjuk
untuk Mengadakan Pengamatan
Untuk mengadakan
pengamatan yang baik agar memperoleh data yang representatif Rummel memberikan
petunjuk sebagai berikut:
1) Memiliki
pengetahuan apa yang akan diobservasi ini dimaksudkan untuk menentukan terlebih
dahulu apa-apa yang harus dioservasi
2) Menyelidiki
tujuan penelitian (baik umum maupun khusus)
3) Menentukan cara
untuk mencatat hasil observasi penelitian harus memilih cara mana yang
dipandang paling efektif dan efisien, apakah Anecdotal record, chek lists,
rating scale atau yang lain.
4) Membatasi macam
tingkat katgori secara tegas
5) Berlaku sangat
cermat dan sangat kritis
6) Mencatat setiap
gejala secara terpisah ini dimaksudkan supaya gejala yang dicatat tidak
dipengaruhi oleh situasi pencatatan, karena keadaan atau kondisi waktu mencatat
dapat berpengaruh kepada observer
7) Mengetahui
sebaik-baiknya alat-alat pencatatan dan cara penggunaannya sebelum observasi
dilakukan
C. Jenis Observasi
Di dalam penelitian jenis teknik observasi yang lazim digunakan untuk alat
pengumpulan data ialah:
1) Observasi
Partisipan
observasi ini sering digunakan dalam penelitian eksploratif. Yang dimaksud
observasi partisipan ialah apabila observasi (orang yang melakukan obsevasi)
turut ambil bagian atau berada dalam keadaan obyek yang diobservasi (disebut
observees).
2) Observasi sistematik
ciri pokok observasi sistematik adalah adanya kerangka yang memuat
faktor-faktor yang telah diatur kategorinya, karenanya sering disebut obsevasi
berkerangka/observasi berstruktur.
3) Observassi
eksperimental
observasi eksprimental adalah observasi yang dilakukan di mana ada observer
mengadakan pengendalian unsur-unsur penting dalam situasi sedemikian rupa
sehingga situasi itu dapat diatur sesuai dengan tujuanpenelitian dan dapat
dikendalikan untuk menghindari atau mengurai timbulnya faktor-faktor yang secara
tak diharapkan mempengaruhi situasi itu
D. Alat-alat
Observasi
Pada dasarnya macam allat observasi adalah sebagai berikut:
1) Anecdotal record
2) Catatan berkala
3) Check lists
4) Rating scale
5) Mechanical
devices
Louis Awad dan Bangsa Arab
Pada tahun 1980 Dr. Louis Awad menulis sebuah buku yang berjudul Muqoddimah Fi Fiqh al-Lughoh al-Arobiyah diterbitkan pertama kali oleh al-Hai’ah al-Misriyah al-Ammah Li al-Kitab.Namun pada tahun 1981 buku ini dilarang beredar di Negara Mesir.Di dalam buku tersebut pada bab pertama Dr. Louis Awad membahas tentang “Bangsa Arab dan bahasanya”. Dalam pembahasan tersebut, beliau memutarbalikkan fakta-fakta sejarah dan mencoba mengaburkan kebenaran tentang bangsa Arab.
Dalam Bab Pertama dalam buku Muqoddimah Fi
Fiqh al-Lughoh al-Qrobiyah Dr. Louis Awad berasumsi bahwa tujuan dari
pembahasannya tersebut untuk mengungkapkan fakta bahwa bahasa Arab berasal dari
rumpun bahasa Indo-Eropa. Beliau mengatakan:
Faktanya,
bahasa Arab berasal darirumpun bahasa Indo-Eropa jauh sebelum orang Arab
berpindah dari tanah air mereka Qouqoz (Kaukasus) menuju Semenanjung Arab yang mereka tempati
sekarang.Dan bangsa Arab – seperti yang Dr. Louis Awad sangkakan- bukanlah
keturunan asli dari bangsa Indo-Eropa melainkan bangsa yang masuk ke dalam
rumpun bangsa Indo-Eropa Selanjutnya, Louis Awad mengemukakan atas
pertimbangan-pertimbangan dari kajian-kajian yang dia lakukan, wajar jika
bahasa Arab masuk dalam rumpun bahasa-bahas Indo-Eropa.
“Kesimpulan dari kajian saya tentang Fiqh Al-Lughah Al-Arobiyah bahwa Bahasa Arab merupakan salah satu rumpun bahasa yang berasal dari sejarah bahasa Indo-Eropa.Bangsa Arab merupakan satu gelombang migrasi yang paling akhir sekalidari beberapa migrasi yang telah dilakukan sebelumnya menuju daerah Semenanjung Arab melalui pedalaman Syam dengan membawa bahasa asli mereka yaitu bahasa Qouqoziyah yang merupakan rumpun bahasa dari bahasa Indo-Eropa.
Maka
dengan ini, Dr. Louis Awad ingin mengatakan bahwa bangsa Arab merupakan satu
gelombang migrasi terakhir dari beberapa migrasi yang telah dilakukan sebelumnya
ke tanah Jazirah melalui daerah pedalaman Syam yang membawa bahasa mereka Qouqoziyah
(Kaukasus) yang beragam dari komunitas Indo-Eropa
Dr.
Louis Awad telah menuduh bangsa Arab dan pakar linguistik Arab yang berpendapat
bahwa tidak adanya bahasa Ajam dalam bahasa Arab dan Al-Qur‟an merupakan bentuk
rasisme dan fanatisme. Dan dalam hal ini ia sengaja menyindir para pakar bahasa
Arab terdahulu yang telah banyak menjelaskan tentang adanya saling pengaruh dan
mempengaruhi yang terjadi antara bahasa Arab dengan bahasa-bahasa lain.
Selanjutnya
Dr. Louis Awad menggunakan istilah Arab (secara khusus) dan Semit (secara
umum), sejak munculnya sejarah (bangsa Semit) mereka telah menempati daerah
selain Jazirah Arab.Dalam hal ini Dr. Louis Awad ingin mengatakan bahwa Jazirah
Arab bukan tempat kelahiran bangsa Arab (juga bangsa Semit) pertama kali, akan
tetapi mereka datang dari daerah lain (dengan melakukan migrasi) menujuke
Jazirah Arab. Dengan berbagai cara dan argumen yang dia kemukakan, Louis Awad
berusaha menjadikan tempat asal Bangsa Semit dengan Bangsa Aria bersamaan, dia
berusaha mengaburkan sejarah dengan menyatakan bahwa tidak ditemukan istilah
bangsa Semit kecuali di dalam kelompok besar bangsa Indo-Eropa
Untuk
mendukung pendapatnya tersebut Dr. Louis Awad mengikuti pendapat Contenau yang
mengatakan bahwa dahulunya ada tiga ras manusia yang hidup di daerah Irak Kuno:
1. Penduduk asli (Irak Kuno), penduduk Sumeria
dan penduduk Kaukasia, yang sekarang dikenal dengan orang-orang Asia.
2. Indo-Eropa, mereka adalah bangsa Irania, Meitania. Dari situ muncullah bahasa Indo Eropa.
3.
Bangsa Semit, mereka adalah bangsa Akkadia dari penduduk Babilonia, Asyuria, Amurya dan Aramia. Mereka ini menggunakan bahasa Semit.
Dalam
hal ini Dr. Louis Awad berpegang pada pendapat yang tidak didukung oleh
bukti-bukti yang kuat, dan mengenyampingkan pendapat lain yang lebih kuat, dan
lebih memiliki data-data yang kuat tentang keberadaan bangsa Semit sebagai
bangsa yang pertama.
Asal-Usul Bangsa Arab
Louis
Awad adalah seorang pemikir dan penulis Mesir.Lahir di Mesir Hulu pada 21
Desember 1914, tepatnya di Desa Syarunah, di sebelah Timur Sungai Nil.Louis
Awad hidup dalam keluarga kelas menengah, dengan sepuluh bersaudara.
Al-Qur‟an yang diturunkan dengan bahasa Arab,
menjadikan bahasa Arab menempati tempat yang istimewa dibandingkan dari
bahasa-bahasa lain. Al-Qur‟an juga memberikan pengaruh terhadap kehidupan orang
Arab, baik dari segi akhlak, akidah dan dari segala aspek kehidupan
mereka.Begitu juga Al-Qur‟an memberikan pengaruh terhadap bahasa Arab, menjaga
kelestarian bahasa Arab.1Walaupun demikian, bukan berarti Al-Qur‟an dan bahasa
Arab terlepas dari penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan musuh-musuh Islam
(terutama dari kalangan orientalis), yang dengan berbagai cara dan upaya
memutarbalikkan fakta sejarah terkait Al-Qur‟an dan bahasa Arab. Oleh karena
itu, umat Islam harus selalu waspada terhadap informasi yang datang dari musuh-musuh
Islam.
Ada
dua isu penting yang akan dibahas dalam tulisan ini terkait penjelasan Dr.
Louis „Awad, Pertama, bahwa bangsa Arab khususnya, dan bangsa-bangsa
Semit secara umum, sejak dimulainya sejarah manusia, mereka menempati
daerah-daerah selain Jazirah Arab, dengan kata lain bahwa Jazirah Arab bukan
tanah kelahiran bangsa Arab. Kedua, penduduk Arab tidak melakukan
migrasi dari Jazirah Arab.Akan tetapi malah sebaliknya, mereka melakukan
migrasi dari luar Jazirah Arab untuk tinggal di Jazirah Arab.Oleh sebab itu,
tulisan ini mencoba menelusuri sejarah bahasa Arab, asal-usulnyadan kritikan
atas penyimpangan sejarah yang dilakukan oleh Louis Awad terhadap bahasa Arab.